Selasa, 27 Januari 2015

Dampak-dampak Perindustrian Terhadap Limgkungan

Limbah Industri

Limbah adalah sisa buangan hasil dari suatu kegiatan produksi. Yang dimaksud produksi bisa dalam skala domestik atau rumah tangga atau produksi dalam skala yang lebih besar. Dari pengertian limbah ini, makalimbah industri adalah sisa buangan yang dihasilkan dari proses produksi pada suatu industri. Tentu saja karena sifatnya industri, maka jumlahnya lebih besar daripada limbah skala domestik atau rumah tangga. Diperlukan penanganan yang serius untuk limbah industri karena dampaknya pada lingkungan lebih besar daripada limbah domestik. Ada dua macam limbah industri, yakni limbah dalam bentuk cair dan juga limbah dalam bentuk padat yang biasa disebut sampah. Kedua jenis limbah industri ini tentu saja tidak sedikit yang mengandung bahan berbahaya dan beracun.

Dampak-dampak Limbah industri :

Dampak limbah industri kepada lingkungan

Jika dilihat ukuran dan materinya, dampak limbah industri lebih berbahaya dibanding limbah domestik. Akan tetapi jika limbah domestik menjadi massal karena jumlahnya juga bisa berbahaya. Limbah industri lebih berbahaya dikarenakan secara kuantitas memang besar dan terus menerus dihasilkan dengan kandungan zat yang sama. Dapat kita ilustrasikan bahwa sebuah pabrik menghasilkan suatu produk A1 secara terus menerus, bahkan 24 jam, maka selamanya kandungan limbahnya akan sama. Jika tidak dikelola dengan baik, maka lingkungan akan menanggungnya secara terus menerus. Oleh karena itulah maka limbah industri lebih berbahaya.

Dampak limbah dari industri pangan

Industri pangan adalah suatu usaha yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari dan juga termasuk dalam salah satu penghasil limbah industri. Beberapa industri pangan yang menghasilkan pencemaran lingkungan antaranya adalah industri tempe tahu, pengolahan hasil laut dan tepung tapioka. Limbah ini dapat dihasilkan ketika proses pencucian atau pengolahan. Limbah industri yang dihasilkan oleh kegiatan industri pangan dapat berupa sejenis garam, mineral, karbohidrat, lemak dan protein. Jika pengolahan limbah ini tidak benar, maka dapat menyebabkan pencemaran berat terhadap air dan udara. Hal yang paling terasa dari pencemaran ini adalah umumnya bau yang menyengat dan menusuk hidung. Hal yang ada bisa lebih berbahaya lagi jika industri pangan tersebut menggunakan bantuan zat kimia yang menghasilkan limbah berupa alkohol, insektisida dan energi panas. Jika tidak diolah dan langsung dibuang ke sungai maka dapat mengganggu ekosistem air. Ikan dan bioat lainnya dapat mati.

Dampak limbah dari industri sandang

Limbah dari industri sandang ini tidak kalah serius ancamannya bagi lingkungan daripada industri pangan. Seperti misalnya dalam kegiatan penyamakan kulit, batik printing dan bahan sandang lainnya tidak dapat dihindari proses pencelupan yang menggunakan zat kimia. Terlebi lagi dalam proses tersebut membutuhkan air dalam jumlah besar hingga sisa buangannya pun banyak sekali. Dalam limbah bekas celupan dan pencucian bahan-bahan sandang mengandung zat kimia berbahaya seperti zat pewarna, minyak, serta zat-zat lain yang membutuhkan oksigen besar. Hal in sangat berbahaya dan beracun. Jika tidak dikelola dengan benar, bahkan langsung saja dibuang ke sungai maka yang terjadi adalah pencemaran lingkungan berat yang mengancam kesehatan manusia secara keseluruhan.

Dampak limbah dari industri kimia

Industri kimia dan bahan bangunan dapat menjadi ancaman serius bagi keberlangsungsan makhluk hidup, entah itu dalam skala besar atau skala kecil. Sebagai contoh, untuk memproduksi alkohol, dibutuhkan air dalam jumlah yang cukup besar. Sama seperti yang terjadi dalam industri sandang, limbah dari produksi alkohol jelas berupa limbah cair dalam jumlah besar. Dalam limbah cair ini pasti terkandung senyawa organik, anorganik dan mikroorganisme serta bahan berbahaya lainnya. Ketika proses produksi selesai, pencucian peralatan dapat membuang hasil CaSO4 yang dilepaskan ke aliran air. Dalam proses produksi, limbah ini secara tidak langsung atau langsung dapat mengancam kelangsungna makhluk hidup. Keracunan adalah salah satunya, seperti keracunan CO dalam jumlah besar dapat berujung kepada kematian. Sementara keracunan air raksa, asbes, timbal, arsen dan lain sebagainya dampaknya akan terasa dalam jangka panjang setelah menumpuk dalam tubuh.

Dampak limbah dari industri logam, elektronika dan pelumas

Dampak limbah industri ini juga sama bahayanya dengan yang lain. Misalnya dalam proses produksi baja yang menggunakan berbagai macam mesin dan cor menghasilkan limbah berupa asap, gas dan debu. Partikel yang ada dalam asap dan debu tersebut mengandung logam berat, dimana jika terhirup terus menerus dalam jangka waktu yang panjang akan menimbulkan ancaman kesehatan bagi makhluk hidup.Industri logam juga penyumbang polusi suara berupa kebisingan yang dalam jarak tertentu dapat melebihi batas toleransi yang diterima pendengaran manusia. Baik industri logam atau industri elektronika menghasilkan gas buang yang dapat mencemari udara, salah satunya adalah karbon monoksida atau CO. Seperti yang disebutkan diatas, dalam kadar tertentu, gas ini berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain CO, ada juga gas belerang yang dihasilkan dari industri baja dan elektronika dapat mengganggu ekosistem lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
Deskripsi : Sebenarnya dampak-dampak limbah terjadi karena ulah tangan manusia yang hanya mementingkan peroreangan atau ingin mendapat lebih dari limbah-limbah industri.

Referensi : http://ridwanaz.com/umum/biologi/mengenal-limbah-industri-dan-berbagai-dampak-bagi-kehidupan-manusia/ 

Permasalahan Industri Pengolahan Hutan


a.       Industri Pengolahan kayu dan furniture (kayu dan rotan)
Industri kehutanan khususnya industri pengolahan kayu mengalami terkendala adanya kesenjangan pasokan bahan baku yang berasal dari hutan alam.
Masih dijumpai illegal logging dan illegal trade, sehingga menyebabkan pasokan bahan baku ke industri semakin terbatas.
Masih lemahnya desain dan finishing produk furniture dan makin ketatnya persaingan, terutama dengan produk-produk dari China yang lebih murah.
Persyaratan mutu di negara tujuan ekspor makin ketat, utamanya terkait dengan ekolabel, ISO 9000 dan ISO 14000.
Maraknya retribusi daerah menyebabkan ekonomi biaya tinggi

b.      Industri Pulp dan kertas
Industri pulp dan kertas yang diharapkan bahan bakunya dapat dipasok dari HTI, ternyata HTI yang ada belum sepenuhnya siap.
PROPER yang dikeluarkan oleh Meneg LH menimbulkan dampak negative terhadap pasar ekspor  produk pulp dan kertas, disamping adanya bad campaign yang dilancarkan oleh negara-negara pesaing untuk menghambat ekspor, seperti issu lingkungan dll.
Permasalahan Industri Pulp dan kertas
Adanya tuduhan dumping di beberapa negara tujuan ekspor.
 c. Industri hasil hutan non kayu :
     Produk HHNK umumnya belum banyak dikembangkan ke arah hilir.
     Kurangnya informasi pemanfaatan atas produk hasil hutan non kayu sehingga pelaku usaha belum tertarik untuk mengembmengembangkan industry pengolahannya.

dan masalah lainnya yaitu : Belum optimalnya pemanfaatan jasa lingkungan dan pariwisata alam guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap konsumsi jasa hutan, kesenjangan antara suply dan demand bahan baku industri kehutanan khususnya kayu yang belum secara optimal disediakan dari hutan tanaman industri dan hutan rakyat," lanjutnya.
Minat investasi di bidang kehutanan yang kurang kondusif karena sering terhambat oleh permasalahan tenurial, tumpang tindih peraturan (pusat dengan daerah), dan kurangnya insentif permodalan, perpajakan dan retribusi dan lainnya


Ddeskripsi : Persoalan-persoalan kehutanan nasional perlu dibenahi melalui pengelolaan hutan berkelanjutan. Sehingga terhindar dari ancaman-ancaman seperti kebakaran hutan dan sebagainya.