Jumat, 12 Desember 2014

Tutorial Arduino – Blinking LED



LED (light emitting diode) adalah komponen dasar yang sering digunakan pada rangkaian elektronik. Karena bentuknya berupa lampu kecil maka kita dapat segera dapat melihat hasil program kita secara visual. LED pada program kali ini akan dibuat menjadi berkelap-kelip (blinking) dengan durasi waktu yang tertentu dan dilakukan berulang terus menerus.
Untuk memulai, segera siapkan komponen yang dibutuhkan seperti tertera di bawah ini dan pasang pada breadboard. Setelah semua komponen terpasang maka kita akan meng-upload programnya. Hubungkan Arduino anda ke komputer dengan kabel USB. Kemudian pilih port yang sesuai pada software Arduino di menu Tools > Serial Port > COMXX (sesuai dengan comm port Arduino anda). Lalu upload program tersebut dengan menggunakan menu File > Upload I/O Board (ctrl+U). Lihat hasilnya!
Rangkaian
Komponen yang diperlukan:
  • 1 buah LED
  • 1 buah resistor 330 ohm
  • Kabel jumper
Skema rangkaian dapat dilihat pada gambar berikut:

Skema rangkaian untuk Blinking LED
Berikut ini adalah gambar simulasi penempatan komponen pada breadboard dan board Arduino. Gambar simulasi ini menggunakan software Fritzing yang bisa didapat di sini.

Blinking LED using Arduino
Kode Pemrograman
Di bawah ini adalah kode pemrograman yang digunakan untuk blinking LED. Tidak perlu mengetiknya karena sudah tersedia pada software Arduino. Klik menu File > Examples > 1.Basic > Blink.
/*
  Blink
  Turns on an LED on for one second, then off for one second, repeatedly.

  This example code is in the public domain.
 */

void setup() {
  // initialize the digital pin as an output.
  // Pin 13 has an LED connected on most Arduino boards:
  pinMode(13, OUTPUT);
}

void loop() {
  digitalWrite(13, HIGH);   // set the LED on
  delay(1000);              // wait for a second
  digitalWrite(13, LOW);    // set the LED off
  delay(1000);              // wait for a second
}

Membuat Perubahan
Bila tidak terdapat kesalahan, maka rangkaian anda akan berupa LED yang berkelap-kelip dengan durasi hidup 1 detik dan mati 1 detik yang dilakukan berulang-ulang. Sudah puas? Hehehe rasanya pasti belum. Bagaimana kalau kita melakukan beberapa perubahan pada program agar kita dapat lebih memahami cara kerjanya.
Beberapa perubahan yang bisa kita lakukan, antara lain:
  • Mengganti pin
Pada program diatas, LED kita terhubung pada pin 13, tetapi kita bisa menggunakan pin Arduino yang lain. Untuk menggantinya, ambil kabel jumper yang terpasang pada pin 13 dan pindahkan pada pin lain sesuai yang anda inginkan (dari 0-13) (anda juga bisa menggunakan pin analog 0-5, pin 0 analog adalah pin 14, dst).
Kemudian rubah baris kode program, ganti angka 13 dengan pin baru yang sudah dipilih.
Lalu upload sketch-nya (ctrl+U)
  • Merubah durasi kelap-kelip
Kalau anda kurang puas dengan kelap-kelip berdurasi 1 detik, berikut caranya:
Rubah baris kode program:

digitalWrite(13, HIGH);   delay(durasi hidup);              // (detik * 1000)   digitalWrite(13, LOW);   delay(durasi mati);              // (detik * 1000)

Ganti durasi hidup/mati dengan durasi yang anda inginkan. Misalnya untuk 5 detik, tuliskan angka 5000 (5 * 1000).
  • Merubah cerahnya LED (brightness)
Selain pengaturan digital yang hidup atau mati, Arduino dapat juga melakukan pengaturan beberapa pin digital seperti layaknya analog yang akan kita gunakan untuk mengatur cerahnya LED. Untuk mencobanya, lakukan langkah berikut ini:
Rubah pin LED menjadi pin 9 (jangan lupa rubah juga kabel jumpernya). Rubah baris kode program, ganti 13 menjadi angka 9.
Rubah kode dalam { } pada bagian loop() dengan kode berikut:
void loop() {
  analogWrite(9,angka baru);
}

angka baru = angka antara 0 – 255. 0 = mati, 255 = hidup, angka diantaranya = perbedaan tingkat kecerahan
  • Fading
Kita akan menggunakan contoh program Fading yang sudah disediakan oleh software Arduino. Menu: File > Examples > 3.Analog > Fading. Program ini akan mengatur memudarnya LED dari mati ke hidup dan sebaliknya.

/*
 Fade

 This example shows how to fade an LED on pin 9
 using the analogWrite() function.

 This example code is in the public domain.

 */

int brightness = 0;    // how bright the LED is
int fadeAmount = 5;    // how many points to fade the LED by

void setup()  {
// declare pin 9 to be an output:
pinMode(9, OUTPUT);
}

void loop()  {
// set the brightness of pin 9:
analogWrite(9, brightness);    

// change the brightness for next time through the loop:
brightness = brightness + fadeAmount;

// reverse the direction of the fading at the ends of the fade:
if (brightness == 0 || brightness == 255) {
fadeAmount = -fadeAmount ;
}
// wait for 30 milliseconds to see the dimming effect
delay(30);
}
Kemudian upload program dan lihat hasilnya!
Baiklah itu tutorial Arduino kita kali ini. Selamat mencoba
Rekomendasi dari : Komunitas Robotik Saya
Dan sumber yang saya dapat : http://blog.famosastudio.com/2011/06/tutorial/tutorial-arduino-blinking-led/94

Cara Kerja Kapasitor

Cara Kerja Kapasitor dapat dibedakan berdasarkan jenis kapasitornya, berikut ini ada beberapa macam jenis kapasitor, yaitu kapasitor keramik, kertas, kapasitor variable, kapasitor polister dan kapasitor elektrolit. Setiap masing-masing kapasitor memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai komponen pasif elektronika yang memiliki fungsi menyimpan dan mengatur muatan listrik dengan jangka waktu tertentu yang terdiri dari dua konduktor yang sengaja dipisahkan oleh bahan penyekat atau bahan dielektrik (keping), kapasitor biasa disebut juga sebagai kondensator. Kapasitor pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1791-1867 oleh karena itu satuan kapasitor dinamakan satuan farad, yang merupakan nama dari penemu kapasitor ini. Mengapa kapasitor disebut juga sebagai kondensator? Karena pada jaman itu ilmuwan terkenal dari Italia yaitu Alessandro Volta berpengaruh sangat kuat tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan komponen yang mampu menyimpan suatu muatan yang tinggi disebut sebagai Condensatore (kondensator).
Cara Kerja Kapasitor

Cara Kerja Kapasitor variabel adalah sebagai komponen menyimpan dan mengatur muatan listrik yang terdiri dari dua lempengan yang sejajar yang salah satu lempengannya adalah dielektrik, yang memiliki fungsi sebagai membantu memperbesar kapasitansi kondensator, kapasitor variabel dapat dibedakan menjadi dua jenis,yaitu variable capacitor (varco) yang menggunakan udara sebagai intinya, dan dioda varaktor yang memang pada dasarnya varaktor merupakan dioda yang sengaja dipasang terbalik yang dapat mengubah kapasitansi dengan memberikan tegangan reverse pada ujung bagian anoda dan katodanya. Mengapa dinamakan kapasitor variabel? Karena jika luas permukaan yang berhadapan dubuat variabel,maka kapasitas dari kapasitor tersebut akan variabel atau dapat berubah-ubah.
Cara Kerja Kapasitor variabel sesuai dengan namanya yang variabel, yang kontruksi atau strukturnya terdiri dari beberapa lempengan dengan bentuk setengah lingkaran yang masing-masing lempengan tersebut diberikan poros sehingga dapat diputar berhadapan dari satu lempeng setengah lingkaran tersebut ke lempeng setengah lingkaran lainnya. Perlu di ketahui juga kedua lempengan tersebut tak saling menempel satu sama lain, yang biasanya menggunakan bahan plastik atau bahan isolasi, bahkan udara sebagai bahan dielektriknya. Kapasitor variabel bisa digunakan untuk tuning radio.
Demikian penjelasan singkat mengenai cara kerja kapasitor, semoga artikel kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua.
http://komponenelektronika.biz/cara-kerja-kapasitor.html